LULUS

 



Yeay, alhamdulilah saya lulus dari Universitas Sriwijaya jurusan Teknik Elektro pada tanggal 23 Agustus tahun 2020. Lulus di tengah kondisi seperti ini gak pernah masuk dalam bayangan saya, karena dalam bayangan saya dari pertama kali jadi mahasiswa Universitas Sriwijaya adalah semua mahasiswa yang lulus akan dikumpulkan di Gedung Auditorium. Semuanya mengenakan Toga dan satu per-satu nama mahasiswa akan dipanggil, supaya maju kedepan untuk melakukan prosesi  pemindahan tali topi Toga dari kiri ke kanan.

Setelah itu, akan ada arak-arakan para wisudawan dari Gedung Auditorium sampai ke Gedung Jurusan masing-masing. Bukankah gambaran itu tidak cukup mewakili seluruh isi rangkaian acara wisuda yang megah itu. Itulah yang saya dapat dari mengamati acara wisuda para kakak tingkat dari luar Gedung Auditorium.

Sekian dari bayangan acara wisuda yang dilaksanakan pada tahun-tahun sebelumnya. Kembali ke fakta yang saya terima sekarang, saya lulus tanpa acara wisuda hanya yudisium online. Yudisium yang saya hadiri dengan cara daring dilaksanakan oleh fakultas, berlangsung dengan khidmat. Satu per-satu nama mahasiswa akan dipanggil, tiba nama saya dipanggil setelah itu selesai.  Padahal saya sempat berharap bahwa bulan agustus akan ada acara wisuda yang megah itu, lalu muncul surat resmi dari rektorat yang menyatakan wisuda tidak bisa dilaksanakan pada bulan agustus.

Saya gak tau kapan acara wisuda akan terjadi. Siapa yang pernah dengar kalimat ini “ tidak tau kapan terjadi dan belum ditentukan kapan terjadi?”. Kalimat ini sempat menjadi jurus pamungkas pada kondisi saat ini. Tidak memberi penjelasan apapun, seolah seperti berkata “ kau tunggulah sampai pohon jambu dapat berbuah kelengkeng”.

Lulus tanpa predikat pujian itu cukup membahagiakan bagi saya, karena beratnya kata “pujian” tidak sebanding dengan usaha yang saya lakukan selama kuliah. Jelas saya hanya mahasiswa biasa yang punya target hanya lulus. Itu adalah target yang sangat tinggi untuk saya ketika menjalani seluruh semester dengan harap cemas. Ralat hanya semester 1 sampai 4 saya bisa merasa aman dan tentram.

Ketika kuliah, saya bersyukur sudah pernah berpartisipasi menjadi panitia di beberapa kegiatan. Seperti panitia acara kontes Islami yang merupakan salah satu acara dalam Gebyar Elektro Sriwijaya tahun 2017 dan 2019. Pernah ikut lomba Poster SNEPCO 2019 dan menjadi peserta Seminar Nasional AVOER 2019.

Lulus pada semester 8 juga merupakan pencapaian yang bagus bagi saya. Karena kalo sampai lewat semester 8 dan harus menjalani semester selanjutnya, saya gak tau gimana bayar kos, biaya makan, dan yang paling horor buat saya adalah bayar ukt. Beasiswa bidikmisi adalah jalan utama saya supaya bisa kuliah.

Lulus dari Universitas Sriwijaya kemudian pulang kerumah orang tua. Mencoba lagi untuk berbakti kepada orang tua. Hidup 4 tahun sendiri di kosan ketika menempuh pendidikan sangat membuat saya terlena. Tidak ada lagi semangat ketika di suruh ibu ke warung untuk beli gula dan telor. Tidak sampai hati mulut ini dapat berkata “ bu minta uang jajan”.

Lulus menjadi sarjana teknik, lunas tugasku sebagai mahasiswa kini tak ada lagi predikat yang bisa saya katakan ketika mengobrol dengan orang lain. Tidak bisa lagi saya isi kolom pekerjaan sebagai mahasiswa. Kini sudah jelas dan terang identitas saya menjadi seorang pengangguran, sekonyong-konyong terjadi dan mesti saya alami.

Saya sudah lulus...

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teman dan Sapu Lidi

Membaca kuy

Tarik Tunai